Mencegah Sapi Mengalami Cacingan

Apa itu cacingan?

Salah satu jenis penyakit pada sapi yang paling umum tersebar di seluruh dunia adalah penyakit kecacingan yang disebabkan oleh infeksi cacing. Pada umumnya, penyakit ini jarang menimbulkan penyakit serius bahkan kematian, akan tetapi menyebabkan hambatan pertumbuhan berat badan sehingga secara ekonomis dapat merugikan peternak. cacing akan menyerap sebagian zat makanan dan nutrisi untuk pertumbuhan, merusak jaringan-jaringan organ vital seperti saliran pencernaan, hati, paru-paru dan darah serta mampu mengurangi nafsu makan ternak .

 

Gejala cacingan

Gejala cacingan tergantung dari jenis cacing yang menyerang ternak. Pada umumnya, ternak menunjukkan gejala kurus, bulu kusam dan berdiri, diare atau bahkan sembelit, nafsu makan ternak berkurang, telinga sapi tampak terkulai, dan bagian anus ternak terlihat kotor akibat diare bahkan tidak jarang pada kasus yang parah, dapat ditemukan cacing pada feses ternak. Namun, pada kasus cacingan yang masih awal gejala sulit diamati .

 

Faktor yang memicu penyakit cacingan

Penyakit cacingan umumnya disebabkan oleh kesalahan dalam pola pemberian pakan, faktor-faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan dan curah hujan. Kebersihan kandang yang tak terjaga juga menjadi pemicu terjadinya penyakit ini. (Larasati et al, 2017). Pedet cenderung lebih mudah terkena cacingan meskipun penyakit cacingan dapat menyerang semua umur. Metode pemeliharaan secara tradisional cenderung lebih beresiko terserang penyakit cacingan dibandingkan dengan pemeliharaan yang lebih modern (Anonim, 2013)

 

Manajemen pencegahan

Cara paling sederhana untuk mencegah penyakit cacingan adalah menghindari faktor penyebab terjadinya penyakit. Kebersihan kandang harus selalu terjaga. Hindari kandang yang lembab dan becek agar tidak menjadi sumber pertumbuhan cacing. pengembalaan ternak terlalu pagi sebaiknya di hindari karena larva cacing biasanya banyak ditemukan dipermukaan rumput yang masih basah. Agar dapat memutus siklus hidup cacing, sebaiknya ternak digembalakan secara bergilir yang artinya ternak tidak digembalakan secara terus menerus. Kualitas pakan yang baik juga mampu menurunkan resiko terjadinya penyakit ini. Selain itu, pastikan ternak mendapat program pemberian obat cacing mulai dari pedet hingga dewasa yang diulang 3-4 bulan sekali untuk membasmi siklus hidup cacing tersebut.

Referensi:

Tethool,A.N dan Seseray, D.Y. 2009. Identifikasi Jenis Cacing Sapi Bali yang Dipelihara di Taman Ternak FPPK. Jurnal ilmu peternakan dan veteriner tropis vol 4, No 1 (2009)
Astiti, L.G.S 2010. Petunjuk praktis manajemen pencegahan dan pengendalian penyakit pada ternak sapi. kementrian pertanian

Penulis : Rafida Chairunnisa

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*