Apa yang dimaksud dengan vaksin?
Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan atau sudah dimatikan dengan prosedur tertentu, digunakan untuk merangsang pembentukan kekebalan tubuh, sehingga tubuh dapat menahan serangan penyakit. Vaksinasi adalah usaha pengebalan hewan dengan menggunakan vaksin yang merupakan pertahanan ke dua setelah tubuh itu sendiri, dalam upaya mengendalikan dan memberantas wabah penyakit.
Tujuan vaksinasi
Vaksinasi dilakukan dengan tujuan untuk memicu respon tubuh ternak, dengan memasukkan agen penyebab penyakit dengan dosis tertentu, yang diharapkan mampu merangsang reaksi kekebalan yang akan meningkatkan sistem kekebalan hewan/ternak untuk bereaksi secara cepat dan efektif terhadap penyakit yang mungkin menyerang ternak di lapangan. Vaksinasi dirancang untuk mencegah penyakit yang akan datang dan tidak berarti mencegah terjadinya infeksi.
Salah satu cara untuk melakukan pengendalian terhadap penyakit adalah dengan melakukan upaya pencegahan penyakit diantaranya dengan melakukan vaksinasi yang merupakan suatu upaya mengurangi interaksi antara organisme penyebab penyakit dengan tubuh hewan sampai pada tingkat hanya memicu pembentukan antibodi (kekebalan tubuh, karena jumlah agen penyakit telah dikurangi atau dimatikan, oleh sebab hospes telah terlindungi dan atau infeksi pada tubuh hewan dapat dicegah.
Vaksin yang diberikan pada ternak
Vaksinasi yang dilakukan pada ternak besar umumnya hanya terhadap beberapa penyakit strategis saja, seperti: Brucellosis, Anthrax, Septicaemia Epizootica (SE), Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR), Bovine Viral Diarrhea (BVD), dan Jembrana.
Penyakit Brucellosis pada sapi, pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi dengan vaksin strain-19 (B. abortus S19) atau strain RB-51 saatsapi berumur 4-10 minggu. Penyakit Anthrax yang disebabkan Bacillus anthracis bersifat zoonosis sehingga pencegahan melalui vaksinasi dengan vaksin hidup strain Sterne yang dilakukan pada daerah endemic anthrax perlu dilakukan. Penyakit SE atau dikenal juga sebagai ‘penyakit ngorok’ dapat dicegah menggunakan vaksin inaktif atau bakterin. Penyakit IBR yang disebabkan oleh virus BHV-1 (bovine herpes virus) dapat dicegah dengan vaksin hidup atau vaksin inaktif BHV-1. Penyakit BVD yang disebabkan oleh virus dapat dicegah dengan menggunakan vaksin hidup dan untuk penyakit Jembrana, diberikan vaksin massal untuk semua populasi sapi yang beresiko terkena penyakit pada daerah endemis Jembrana.
Penulis : Yonathan Alvin M.A.S.
Referensi:
Bahri, S dan Martindah, E. 2010. Lokakarya Ketersediaan Nasional IPTEK dalam Pengendalian Penyakit Strategis pada Ruminansia Ternak Besar.
https://mankester.files.wordpress.com/2015/02/bab-5-dasar2-vaksinasi-edit1.pdf
Kusumaningsih, A., Bahri, S., Nurhadi, A. Martindah, E., Masbulan, E. 2000. Laporan Bagian Proyek Rekayasa Teknologi Peternakan ARMP-11. Th. 1999/2000.
Putro, P.P. 2004. Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular Strategis dalam Pengembangan Usaha Sapi Potong.
Leave a Reply